Menanti Cinta

Image

Menanti Cinta

© Adam Aksara 2014

All rights reserved

Penulis: Adam Aksara

Penata Letak: Ihwan Hariyanto

Desainer Sampul: Candra AW

Penerbit Mozaik Indie Publisher

Viii+221 hlm; 13×19 cm

Cetakan pertama, Februari 2014

 

Cinta tak akan pernah membebani, baik bagi yang dicintai, maupun yang mencintai. Karena cinta adalah sebuah keagungan yang melembutkan hati dan mencerahkan kehidupan bagi yang memilikinya.

Alex berhasil memiliki kekayaan meski terlahir cacat. Ia sadar, seperti cacatnya, ada hal yang tidak pernah akan dimilikinya dalam hidup. Cinta adalah sakah satunya.

Ia Namun, cinta menjeratnya dalam diam dan menawarkan sebuah hasrat terpendam. Kini, ia hanya dapat mencintai dan terus mencintai, tak berdaya menolak pesonanya.

Calire terlahir berlumur kemiskinan dan penderitaan. Semua yang diinginkannya hanyalah sebuah tempat untuk dapat berteduh dan lepas dari cengkraman orang tuanya.

Ia tahu, cinta dan kebahagiaan adalah sebuah kemewahan. Ia tidak berani menginginkan mereka. Ia tidak ditakdirkan untuk bahagia.

Cinta mempertemukan mereka. Menjerat mereka dalam mimpi kebahagiaan yang seolah tak pernah berakhir dalam kehidupan. Bersama Alex, Claire berani mulai bermimpi dan mencoba mempercayai, kebahagiaan pantas untuknya.

Namun…

Alex menyimpan rahasia gelap demi mempertemukan mereka, Claire menyimpan rahasia yang membuat mereka tidak akan pernah bersatu. Takdir mendekatkan dan menjauhkan mereka. Cinta juga yang menghanyutkan dan menenggelamkan mereka dalam penantian, kehampaan dan kesakitan. Semuanya atas nama cinta dan kasih sayang.

Apakah cinta akan dapat mempersatukan mereka kembali?

Biarlah dicintai dan mencintai dengan sepenuh hati saat waktu masih mengizinkan. Marilah dan nikmatilah saat senandung itu masih ada. Karena sungguh, suatu saat nanti, waku itu akan hilang dan hanya akan tersisa kesepian dan penyesalan jika tersia-siakan.

Cerita ini berawal dari dimintanya seorang penulis lepas untuk membuatkan sebuah buku biografi seorang pengusaha teknik kimia. Penulis yang tengah dirundung masalah dengan kekasihnya langsung menyetujui permintaan itu dan bermaksud untuk melarikan diri dari kekasihnya. Setelah sampai di tempat tujuan –di mana semua kesaksian yang akan dijadikan buku berada- dia menemukan arti cinta sesungguhnya dan berbaikan dengan kekasihnya.

Cinta tak pernah membebani, ia meringankan yang memilikinya.

Itulah satu segi sudut pandang dalam cerita ini, tapi bukan itu inti dari buku ini. Melainkan sosok yang akan dibuatkan buku biografi oleh penulis lepas ini. Biografi yang lain dari yang lain untuk kelas seorang pengusaha. Pihak yang memintanya menulis, hanya menyuruhnya untuk menuliskan kisah cintanya.

Alex, begitulah nama pengusaha tersebut. Seorang dosen kimia di salah satu universitas. Dosen dingin dan tidak pernah tersenyum kepada mahasiswanya sampai akhirnya dia bertemu dengan Claire, mahasiswi baru.

Claire, yang hidupnya serba kekurangan. Ibunya seorang pelacur yang suka minum-minuman keras dan ayahnya juga. Berniat menjualnya demia membeli obat-obatan dan minuman keras. Claire bisa berkuliah karena mendapatkan beasiswa.

Alex yang selalu menemukan Claire tidak dalam keadaan bahagia membuatnya penasaran akan sosok gadis tersebut dan membuatnya mau melakukan apa saja untuk membuat Claire bahagia. Termasuk membuatkan perpustakaan untukknya beristirahat dan memberikannya beasiswa dari perpustakaannya, sampai membuat Claire untuk tinggal di rumahnya.

Seiring kebersamaan, rasa cinta tumbuh diantara mereka. Tapi selalu saja ada halangan untuk membuat mereka bersama. Claire pergi ke Prancis untuk menjadi perwat sukarela setelah diwisuda dan membatalkan pernikahan mereka sementara Alex yang dimintai oleh Negara bekerja sama untuk membuat senjata kimia dan kembali sibuk.

Seperti itulah garis besar dari cerita yang ada di dalam buku ini. Saya suka sekali dengan ide ceritanya. Penuh kejutan, di awal, di pertengahan bahkan di akhir cerita. Awalnya, saya malah bosan membaca cerita ini, sama saja dengan cerita cinta lainnya, mengagumi dari jauh, lalu karena kebersamaan akhirnya jatuh cinta. Tapi, penulis memberikan kejutan-kejutan di saat rasa bosan saya ketika membaca. Dan itu sangat cerdas sekali.

Tapi, saya tidak suka dengan karakter tokoh Alex di sini. Meskipun cara mencintainya yang rela berkorban dan menunggu sungguh diidam-idamkan oleh perempuan manapun. Kenapa? Karena dia mengatasnamakan semuanya dengan uangnya, seolah-olah dia mampu membeli semua yang dia inginkan dengan kekayaannya. Lalu, dilain sisi, penulis menceritakan bahwa Alex sangat jijik mendapati seseorang yang mampu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Padahal saya menagkap dari cerita ini, sifat Alex itu sendiri seperti itu.

Tapi lagi, dilain sisi yang saya sukai dari Alex adalah cara dia membuat Claire menerima semua bantuannya sangatlah cerdas. Seolah semua bantuan yang didapatkan Claire adalah hasil dari usaha Claire, bukan secara cuma-cuma oleh Alex.

Saya suka sekali dengan endingnya. Emosi saya malah semakin terkuras saat ending, dan itu saya sangat suka sekali dari buku ini.

Ada beberapa typo di dalamnya, sedikit fatal karena yang typo adalah nama tokohnya. Membuat saya membuka ulang halaman dan meyakinkan mata saya yang mana sebenarnya nama tokohnya, hehe. Dan emm, kertas mudah sekali terlepas, baru beberapa detik saya membuka plastiknya, ada beberapa halaman yang keluar L

Selama membaca buku ini, saya hampir tidak menemukan quote-qoute yang menohok hati saya sampai saya membaca di bagian epilog dan itu membuat saya sedikit termenung.

“Apakah kamu masih mencintainya?”

“Saat kamu pernah dicintai begitu dalam oleh seseorang, kamu tidak akan pernah dapat melupakannya seumur hidupmu.” (hlm 204)

Apakah kamu sudah punya seseorang yang tidak bisa kamu lupakan? Kalau belum, berarti kamu belum pernah dicintai begitu dalam.

Dan, mari kita coba menjawab pertanyaan ini,

“Menurutmu, berapa kali dalam sebuah kehidupan, seseorang dapat dicintai begitu dalam?” (hlm 215)

 

Kalau kamu berminat untuk baca buku ini, bisa di beli di mozaikindi.com loh 🙂

2 thoughts on “Menanti Cinta

Leave a reply to dhaniramadhani Cancel reply